Copyright © DIGITOYS
Design by Dzignine
Tuesday, March 19, 2013

PERMAINAN LAYANG-LAYANG


Layang-layanglayangan, atau wau (di sebagian wilayah Semenanjung Malaya) merupakan lembaran bahan tipis berkerangka yang diterbangkan ke udara dan terhubungkan dengan tali atau benang ke daratan atau pengendali. Layang-layang memanfaatkan kekuatan hembusan angin sebagai alat pengangkatnya. Dikenal luas di seluruh dunia sebagai alat permainan, layang-layang diketahui juga memiliki fungsi ritual, alat bantumemancing atau menjerat, menjadi alat bantu penelitian ilmiah, serta media energi alternatif.

Jenis layang-layang laga/adu

Terdapat berbagai tipe layang-layang permainan. Yang paling umum adalah layang-layang hias (dalam bahasa Betawi disebut koang) dan layang-layang aduan (laga). Terdapat pula layang-layang yang diberi sendaringan yang dapat mengeluarkan suara karena hembusanangin. Layang-layang laga biasa dimainkan oleh anak-anak pada masa pancaroba karena biasanya kuatnya angin berhembus pada masa itu.

Jenis layang-layang hias sederhana

Di beberapa daerah Nusantara layang-layang dimainkan sebagai bagian dari ritual tertentu, biasanya terkait dengan proses budidaya pertanian. Layang-layang paling sederhana terbuat dari helai daun yang diberi kerangka dari bambu dan diikat dengan serat rotan. Layang-layang semacam ini masih dapat dijumpai diSulawesi. Diduga pula, beberapa bentuk layang-layang tradisional Bali berkembang dari layang-layang daun karena bentuk ovalnya yang menyerupai daun.
Di Jawa BaratLampung, dan beberapa tempat di Indonesia ditemukan layang-layang yang dipakai sebagai alat bantu memancing. Layang-layang ini terbuat dari anyaman daun sejenis anggrek tertentu, dan dihubungkan dengan mata kail. Di Pangandaran dan beberapa tempat lain, layang-layang dipasangi jerat untuk menangkap kalong atau kelelawar.
Jenis Layang-layang hias bunyi / Koang
Penggunaan layang-layang sebagai alat bantu penelitian cuaca telah dikenal sejak abad ke-18. Contoh yang paling terkenal adalah ketika Benjamin Franklin menggunakan layang-layang yang terhubung dengan kunci untuk menunjukkan bahwa petir membawa muatan listrik.

Layang-layang raksasa dari bahan sintetis sekarang telah dicoba menjadi alat untuk menghemat penggunaan bahan bakar kapal pengangkut. Pada saat angin berhembus kencang, kapal akan membentangkan layar raksasa seperti layang-layang yang akan "menarik" kapal sehingga menghemat penggunaan bahan bakar.
Jenis layang-layang hias rumit
Catatan pertama yang menyebutkan permainan layang-layang adalah dokumen dari Cina sekitar 2500 yang lalu. Penemuan sebuah lukisan gua di Pulau MunaSulawesi Tenggara, pada awal abad ke-21 yang memberikan kesan orang bermain layang-layang menimbulkan spekulasi mengenai tradisi yang berumur lebih dari itu di kawasan Nusantara. Dugaan layangan di pulau Muna telah berkembembang sejak 4.000 sampai 10.000 tahun yang lalu. Diduga terjadi perkembangan yang saling bebas antara tradisi di Cina dan di Nusantara karena di Nusantara banyak ditemukan bentuk-bentuk primitif layang-layang yang terbuat dari daun-daunan. Di kawasan Nusantara sendiri catatan pertama mengenai layang-layang adalah dari Sejarah Melayu (Sulalatus Salatin) (abad ke-17) yang menceritakan suatu festival layang-layang yang diikuti oleh seorang pembesar kerajaan.
Dari Cina, permainan layang-layang menyebar ke Barat hingga kemudian populer di Eropa.
Layang-layang terkenal ketika dipakai oleh Benjamin Franklin ketika ia tengah mempelajari petir.

Jenis layang-layang hias bertumpuk

Layang-layang kini semakin berkembang luas dan bentuknya pun bermacam-macam. Jenis perlombaan layang-layang pun juga bermacam-macam. Ada perlombaan layangan adu dengan menggunakan benang yang tajam atau di sebut dengan benanggelasan dan ada pula perlombaan layangan hias dengan mengunggulkan penilaian dari rupa layangan tersebut. jenis layangan hias ini pun beragam. ada layangan hias sederhana, ada layangan hias yang bertumpuk dan ada pula layangan hias yang rumit.


Layang-layang tradisional Muna

Kami menyediakan jenis layang-layang adu dengan berbagai macam ukuran dan bahan mulai dari ukuran 55, 58, 70, 90, 120 dan seterusnya dengan bahan kertas doslag dan tisu serta ukuran 58 dan 70 dengan bahan plastik. Ada juga layang-layang hias dengan bentuk sederhana. Untuk layangan adu kami juga menyediakan benang dengan berbagai merek, harga dan bahan. benang dengan bahan silicon dan benang klasik dengan bahan benang jahit. Kunjungi toko kami di  Jl. Jambu, Kp. Pulomangga RT 004 RW 03 Kelurahan Grogol, Kecamatan Limo, Kota Depok. Toko kami melayani pembelian eceran dan grosir khusus layang-layang dan benang.
sumber : wikipedia dan berbagai sumber

3 comments:

  1. klo dari cinere lewat mna? bisa minta daftar hargany?
    tolong di email ke ixbal.ak@gmail.com

    ReplyDelete
  2. Kalau mau beli gimana caranya? Pilihannya?

    ReplyDelete
  3. Kalau mau beli gimana caranya? Pilihannya?

    ReplyDelete